Wednesday, 18 November 2015

Apresiasi Menteri ESDM, Golkar: Skandal Novanto Ungkap Praktik Oligarki!

M Iqbal

Jakarta - Satu persatu teka-teki soal pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dengan pengusaha dan pimpinan PT Freeport terbuka terang. Namun bagi politisi Golkar Taufik Hidayat, masalah ini justru membuka praktik oligarki parpol yang diperankan politisi dan pengusaha.

"Pembicaraan SN (Setya Novanto) dan pengusaha R dengan direksi PT Freeport merupakan potret oligarki yang sudah merasuk ke dalam tubuh pemerintahan melalui parpol," ucap ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol Taufik Hidayat, Selasa (17/11/2015).

Taufik menjelaskan praktik oligarki parpol dimaksud adalah imbas dari Pilpres yang melahirkan dua koalisi besar, yaitu KIH di pemerintahan dan KMP yang menguasai parlemen. Salah satu hasilnya berhasil mendudukkan Setya Novanto sebagai Ketua DPR.

Sayangnya, meski pada awalnya KMP menyebut memerankan fungsi check and balances, rupanya posisi politik yang berhasil diduduki KMP dalam hal ini Setya Novanto, justru digunakan untuk kepentingan kelompok atau oligarki tadi.

"Kemunculan KMP lebih didayagunakan untuk meningkatkan posisi tawar kepada pemerintah, ketimbang untuk mengefektifkan check and balances," kritiknya.

"Pemerintah tampaknya enggak sadar bahwa di balik skandal ini adalah peran para mafia! Sesuatu yang dalam janji kampanye Pilpres (Jokowi-JK) akan diperangi, dan mafia migas ini bekerja sama dengan mafia peradilan," imbuh Taufik.

Maka wajar Presiden dan Wapres marah namanya dicatut Novanto dalam pembicaraan yang menjanjikan penyelesaian kontrak PT Freeport sambil meminta sejumlah saham. Taufik berharap MKD yang tengah memproses masalah ini bisa bekerja profesional.

"Ya MKD diharapkan bisa bekerja optimal. Saya serahkan pada DPR bagaimana mengawasi MKD supaya bekerja objektif dan independen," ucapnya.

Taufik mengapresiasi langkah Sudirman Said yang berani membongkar praktik oligarkis itu dan melaporkannya ke MKD agar diketahui publik. "Hal ini menunjukkan komitmen dari Menteri ESDM untuk menjaga prinsip good governance di lingkungan tanggungjawabnya," tegasnya.

Tahun Baru, Buwas Akan Sita Tempat Hiburan yang Beri Ruang untuk Narkoba

Edzan Raharjo


Jakarta - Perayaan akhir tahun menyambut tahun baru bakal digelar dengan berbagai acara. Yang patut diwaspadai adalah meningkatnya konsumsi narkoba di akhir tahun.

Kepala Badan Narkota Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso atau Buwas menyatakan bahwa konsumsi narkoba di akhir tahun bakal mengalami peningkatan. Karena pada bulan Desember atau tutup tahun akan banyak pesta-pesta yang tentunya juga banyak yang mengonsumsi narkoba. Kondisi ini tentu di waspadai karena seiring dengan meningkatnya konsumsi maka peredaran barang haram narkoba juga meningkat.

"Konsumsi banyak, pangsa pasar besar. Sehingga para bandar akan mengirim dalam jumlah besar sesuai kebutuhan. Oleh sebab itu kita harus patahkan sebelum beredar,"kata Buwas di kantor Gubernur DIY, Komplek Kepatihan, jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa (17/11/2015).

Akhir tahun ini, pengawasan akan ditingkatkan untuk mencegah peredaran narkoba yang diprediksi meningkat. Ia akan mengerahkan kekuatan besar untuk melakukan penindakan bersama TNI, Polri dan BNN. Sidak ke tempat-tempat hiburan bakal lebih diintensifkan menjelang akhir tahun ini.

"Sudah ada konstruksi hukumnya, kalau ada tempat hiburan dan ditemukan ada peredaran narkoba. Maka dikenakan pasal turut serta fasilitasi memberikan sarana penjual narkoba, jadi dia kita sita,"kata Buwas.

Buwas mengatakan bahwa pengguna narkoba di Indonesia mengalami peningakatan drastis hanya dalam waktu singkat. Pada bulan Juni lalu pengguna narkoba di Indonesia 4,2 juta. Tetapi bulan ini belum sampai 5 bulan mengalami peningkatan 1,5 juta menjadi 5,9 juta. Sehingga perlu langkah-langkah efektif untuk menekan peredaran narkoba.

Guna menimbulkan efek jera bagi pengedar maupun bandar maka akan dibangun LP khusus narkoba. Dimana di sekitar LP tersebut akan ditempatkan binatang-binatang liar seperti buaya yang jumlahnya ribuan ekor.

Buntut Teror di Paris, Suporter Anderlecht Dilarang Masuk Monako

Meylan Fredy Ismawan


Monako - Serangan teror di Paris beberapa hari lalu membuat pemerintah Monako memperketat keamanannya. Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, mereka melarang suporter Anderlecht masuk wilayah mereka.

"Pemerintah Monako telah membuat keputusan untuk melarang kehadiran suporter Anderlecht di wilayahnya, dan sebagai konsekuensinya di Stade Louis II pada Kamis, 26 November, 2015, tanggal pertandingan antara kedua tim di Liga Europa," tulis AS Monaco dalam pernyataannya yang dikutip Reuters.

"Keputusan ini menyusul peristiwa yang terjadi di Paris, mendorong kerajaan Monako untuk meningkatkan kewaspadaannya dan memprioritaskan mobilisasi pasukan polisi."

Monaco menyatakan bahwa UEFA dan Anderlecht telah mendukung keputusan ini.

Setelah serangan di Paris pada Jumat (13/11) lalu menewaskan 129 orang dan melukai ratusan lainnya, hasil investigasi mengidentifikasi seorang warga negara Belgia sebagai otak dari serangan tersebut. Tersangka utama sampai saat ini masih menjadi buronan.

Anderlecht sendiri merupakan satu dari dua klub Belgia yang tampil di fase grup Liga Europa. Mereka tergabung di Grup J bersama Monaco, Tottenham Hotspur, dan Qarabag.