Saturday, 28 February 2015

Australia Khawatir Warganya Dijadikan Pengantin ISIS

Fajar Nugraha

Menlu Australia Julie Bishop

Sydney - Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop makin khawatir dengan banyaknya perempuan muda yang mendukung kelompok Islamic State (ISIS).  Bishop menyebutkan ada beberapa warganya yang pergi ke Suriah dan Irak untuk menjadi pengantin para militan.
 
Pemerintah pusat Australia meyakini ada sekitar 30 hingga 40 perempuan Australia yang ikut serta dalam serangan teror atau mendukung ISIS. Sebagian di antara mereka secara aktif mendukung dari dalam negeri, sementara sebagian lainnya telah meninggalkan Australia untuk pergi ke Timur Tengah.
 
"Perempuan-perempuan ini berpotensi tertarik direkrut ISIS. Namun tidak menyadari bahwa perilaku kelompok tersebut terhadap perempuan sangat mengerikan," ujar Menlu Bishop, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (27/2/2015).
 
"Perempuan yang bergabung dengan ISIS di Timur Tengah, tidak akan ada 'petualangan romantis'. Banyak perempuan yang bergabung dengan kelompok militan menjadi budak seks dan dalam beberapa kasus, menjadi pembom bunuh diri," tutur Bishop.
 
Ektremisme yang tumbuh di dalam negeri Australia semakin memprihatinkan bagi lembaga-lembaga keamanan di Australia. Para pejabat khawatir dengan apa yang akan terjadi saat perempuan-perempuan yang teradikalisasi ini kembali ke Australia. 
 
Sebelumnya, sekitar 90 pemuda Australia diduga telah bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak. Bishop mengatakan bahwa 20 persen dari pejuang asing di Suriah dan Irak adalah perempuan, dan jumlah warga Australia yang bergabung telah menimbulkan keprihatinan.
 
"Dalam beberapa kasus perempuan-perempuan ini mencari suami dan diberitahu online bahwa ada kesempatan bagi mereka di Suriah dan Irak. Yang lainnya mendukung organisasi teroris karena mereka telah teradikalisasi, baik melalui kelompok atau secara online," ujar Bishop.
 
Sementara itu, dilaporkan bahwa seorang pria Australia yang bergabung dengan militan Kurdi melawan ISIS telah tewas terbunuh di Suriah bagian utara.
 
Perdana Menteri Tony Abbott pun mengumumkan undang-undang kontra terorisme baru untuk memperketat regulasi mengenai kewarganegaraan dan imigrasi, bersama dengan hukum yang menindak keras kelompok-kelompok yang menghasut kebencian agama atau ras.

Liverpool Naikkan Gaji Ibe Empat Kali Lipat

Jordon Ibe 


Liverpool - Performa gemilang Jordon Ibe mendapatkan ganjaran yang setimpal dari pihak klub. Liverpool bakal menaikkan gajinya hingga empat kali lipat!

Sejak ditarik dari masa peminjamannya di Derby County di tengah musim kemarin, Ibe mampu tampil gemilang bagi Liverpool. Performanya bahkan mengundang decak kagum banyak pengamat sepakbola.

Beberapa waktu lalu, beredar kabar bahwa performa apik Liverpool itu akhirnya membuat manajemen langsung memutuskan untuk memperpanjang kontrak pemain 19 tahun tersebut. Kini, kabar baru muncul. Menurut klaim The Mirror, The Reds akan menaikkan gaji Ibe sebesar empat kali lipat.

Saat ini, kabarnya Ibe hanya digaji sekitar 6000 Pounds saja per pekan. Di kontraknya yang baru nanti, ia akan mendapatkan bayaran sebesar 25 ribu Pounds per pekan.

Jika menilik performanya yang menjanjikan, pemain serba bisa ini mungkin bakal mendapatkan kenaikan gaji lagi dalam dua atau tiga tahun ke depan.

Ketua DPR Minta Seluruh Polisi Tanah Air Berantas Mafia Beras




Berkurangnya pasokan yang menyebabkan melambungnya harga beras saat ini terus dipantau oleh Menteri Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar. Ia khawatir hal ini berdampak kerawanan pangan di desa-desa yang memang memiliki risiko rawan pangan, dan akan menghambat upaya menjadikan desa lumbung pangan nasional.

Ia mengaku tengah berusaha agar tak ada lagi desa yang bermasalah dengan pemenuhan kebutuhan pangan pokok. Semua desa harus tercukupi kebutuhan pangan pokoknya secara mandiri.

"Saya sebagai menteri yang mengurusi desa tentu tidak akan tinggal diam masih ada desa yang rawan pangan. Seharusnya hal ini tidak terjadi di negara kita ini yang kaya sumberdaya pangan," ujar Marwan Jafar.