Tuesday, 17 February 2015

'Kami Tidak Kaget AS Jadi Tersangka'

Muhammad Nur Abdurrahman




Jakarta - Lembaga Anti Corruption Committee (ACC), LSM anti korupsi yang dibentuk Ketua KPK Abraham Samad (AS) ketika masih menjadi aktivis anti korupsi di Makassar, menganggap penetapan Samad sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen kependudukan oleh Polda Sulselbar, tidak mengagetkan. Semua sudah diprediksi.

"Penetapan ini tidak mengagetkan kami, karena ini bagian upaya-upaya rekayasa hukum lewat kriminalisasi KPK, ini gerakan jauh hari, kepolisian atau penyidik sudah jadi alat kekuasaan untuk melemahkan KPK lewat kriminalisasi, sengaja diungkit, mencari-cari kesalahan," ujar Abdul Azis, anggota Badan Pekerja ACC yang juga Direktur LBH Makassar, selasa (17/2). 

Aziz menambahkan, pihaknya sudah jauh hari mengantisipasi penetapan tersangka AS dengan membentuk Tim Taktis, tim advokasi yang beranggotakan jaringan alumni LBH dari berbagai kota untuk melakukan upaya-upaya hukum pembelaan pada KPK, seperti mempertimbangkan upaya praperadilan atas penetapan AS jadi tersangka.

"Semua tersangka kan bisa melakukan upaya praperadilan, sudah ada contohnya, kami akan melakukan upaya-upaya hukum, sepanjang kepolisian tidak disalahgunakan untuk jadi alat penguasa, karena upaya hukum apa pun digunakan, kalau begini gayanya, tidak ada gunanya, sepanjang kepolisian bisa kembali ke hakikatnya untuk mengayomi rakyat, bekerja profesional dan mandiri, melakukan penegakan hukum, bukan jadi alat politik untuk menyalahgunakan kekuasaan," pungkas Azis.

Nyetir Mercy E63 AMG S Serasa Naik Jet Coaster

Hasan Al Habshy

Surabaya - Di gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, Mercedes-Benz sempat memperkenalkan sedan berperforma tinggi, E63 AMG untuk pasar Indonesia. Sedan dengan dimensi panjang 4892 mm, lebar 1873 mm dan tinggi 1450 mm ini membuat penasaran untuk merasakan bagaimana performanya.

Berbagai kondisi menantang dihadapi mulai dari jalanan ramai hingga jalan yang cukup kosong.

Miss DIY Terpilih sebagai Miss Indonesia 2015

Metrotvnews.com


Jakarta - Miss Indonesia 2014 Maria Rahajeng (kanan) bersama Miss World 2014 Rolene Strauss (kiri) menyematkan mahkota kepada Miss Daerah Istimewa Yogyakarta Maria Harfanti yang terpilih sebagai Miss Indonesia 2015 saat malam puncak perhelatan kontes kecantikan tersebut di Jakarta, Selasa (17/2/2015) dini hari. Sementara itu Savina Wibowo dari Sumatera Selatan menjadi runner up pertama, dan Yona Luvitalice dari Papua yang menjadi runner up kedua.

Banderol iPhone Ini Setara dengan Beli Pulau

Rachmatunisa


Jakarta - Harga iPhone 6 saja sudah terbilang mahal, apalagi jika smartphone premium besutan Apple ini dibuat dari emas murni 24 karat dan ditaburi berlian di sepanjang sisi dan logo buah apelnya.

"Ini mungkin ponsel paling eksklusif yang pernah ada di dunia saat ini. Saya bisa katakan, harganya setara dengan membeli sebuah pulau kecil," kata founder Goldgenie Laban Roomes seperti dilansir Mail Online, Selasa (17/2/2015).

Goldgenie sendiri bukan pertama kalinya membuat iPhone mewah. Meski mahal, nyatanya ponsel balutan emas hasil karya perusahaan milik Laban ini punya pangsa pasar yang lumayan di segmen premium.

Nah, edisi iPhone mewah kali ini, diberi nama Diamond Ecstasy iPhone. Smartphone ini bisa dipesan sesuai keinginan si konsumen apakah ingin berbalut material emas, platinum atau sentuhan rose gold.
Pembeli juga bisa memilih berlian atau batu mulia apa yang ingin ditaburkan di ponsel mereka, sesuai selera.

Pembeli juga bisa memilih berlian atau batu mulia apa yang ingin ditaburkan di ponsel mereka, sesuai selera.

Para pelanggan Goldgenie, berasal dari pengusaha dan selebriti papan atas. Sebut saja Victoria Beckham, Frank Lampard, Elton John, bahkan Usain Bolt.

Jadi kalau dengan membeli pulau saja sudah merasa kaya, itu belum seberapa. Kalau benar-benar tajir, Goldgenie menantang para miliuner membeli gadget seharga sebuah pulau ini. Diamond Ecstasy iPhone bisa dipesan dengan banderol USD 3,51 juta atau setara Rp 44 miliar.