Saturday, 27 June 2015

Terpesona Kemegahan Grand Bazaar di Turki

arief kas

 

Grand Bazaar di Istanbul
 
Malang - Grand Bazaar di Turki disebut-sebut sebagai salah satu yang paling meriah di dunia. Bagi traveler yang sedang traveling ke Turki dan mencari tempat ngabuburit, sempatkan untuk berbuka di Grand Bazaar Istanbul yang terkenal megah.

Waktu masih menunjukkan pukul 09.30 pagi. Beberapa museum belum dibuka, sehingga kami memutuskan pergi menuju ke lokasi terkenal di kota Istanbul, yaitu Grand Bazaar. Mendengar namanya saja kami sudah sangat bersemangat.

Tidak lama kemudian, bus kami tiba di tepi jalan yang ujungnya bertemu dengan pintu utama Grand Bazaar. Grand bazaar merupakan pasar tertua dan terbesar di dunia yang didirikan oleh Kekaisaran Ottoman pada tahun 1461.

Di Grand Bazaar ada 61 jalan kecil, 10 mata air, 4 air mancur, 2 masjid dan 4.000 kios di dalamnya. Ada begitu banyak toko yang menawarkan beragam cinderamata khas Turki. Pasar ini konon dikunjungi oleh 250.000 - 400.000 orang setiap hari.

Sebelum memasuki pintu Grand Bazaar, di sebelah kanan kami terdapat sebuah masjid yang cukup besar. Kami hanya diberi waktu selama 1,5 jam di dalam pasar tersebut, dan harus mengingat pintu masuk utama agar tidak tersesat.

Beberapa pedagang sedang asyik merapikan dagangan, dan beberapa di antaranya memanggil kami dengan bahasa Indonesia, 'murah-murah.' Di dalam pasar kami mengagumi arsitekturnya yang megah dan lorong-lorong bak labirin yang entah akan membawa kami ke mana.

Kami hanya berjalan menelusuri lorong dan toko-toko yang ada, sambil sesekali melihat barang-barang yang unik dan membelinya. Hingga kami tiba di pintu keluar yang lain. Ada sebuah toko makanan yang ramai dikunjungi orang untuk bersantap pagi. Toko tersebut menjual makanan baklava, di mana masyarakat Turki sering menyantapnya sebagai sarapan pagi.

Akhirnya kami turut mengantre dan membeli baklava seharga 15 Lira (Rp 75 ribu) dan rasanya unik. Dari yang manis ditaburi oleh bubuk gula, hingga yang berisi daging seperti martabak. Tidak lama kami sadar, beberapa menit lagi harus berkumpul di pintu utama.

Kami segera bergegas sambil membawa jus segar dan memasuki lorong-lorong yang berkelok dan malah tersesat. Saya ingat kode pintu masuk utama, yaitu Gate no. 10. Akhirnya kami harus mengikuti petunjuk pintu masuk sesuai nomor yang banyak terpampang di dalam pasar tersebut.

Akhirnya kami tiba di pintu masuk utama dengan membawa beberapa makanan khas Turki dan cinderamata yang unik.

0 comments: