Elza Astari Retaduari
Lombok - Penumpang Lion Air tujuan Lombok dari Jakarta
yang delay parah kemarin harus gigit jari. Pasalnya kompensasi yang
akan diberikan pihak Lion baru akan cair pada 2,5 bulan mendatang.
Ada sejumlah penerbangan Jakarta-Lombok yang pada Kamis (19/2) lalu
delay hingga belasan jam. Sebanyak 3 jadwal penerbangan pun akhirnya
digabung, yakni JT 652 (pukul 10.00 WIB), JT 658 (15.00 WIB) dan JT 650
(18.30 WIB). 213 penumpang dari ketiga jadwal tersebut diberangkatkan
dengan 1 pesawat pada pukul 23.33 WIB.
Akibat Bandara Lombok sudah tutup, pesawat pun terpaksa transit di
Bandara Ngurah Rai, Bali, pada sekitar pukul 02.00 WITA, Jumat (20/2).
Para penumpang yang sudah terlalu lelah tambah kesal dengan kondisi itu.
Pihak Lion Bali lalu memberikan jatah hotel kepada para penumpang untuk
beristirahat selama beberapa jam. Penumpang yang ditransitkan tersebut
akhirnya diterbangkan ke Lombok dalam 2 kloter.
Rombongan pertama dengan pesawat dan kru yang sama seperti dari Jakarta
yaitu pada pukul 10.30 WITA, di mana sebelumnya dijanjikan pada pukul
09.00 WITA. Rombongan kedua sekitar 52 orang pada pukul 12.00 WITA
dengan menggunakan Wings Air. Mereka tertinggal pemberangkatan pertama
karena tidak dijemput oleh pihak Lion Air di hotel untuk kembali
pesawat.
Penumpang kloter pertama tiba di Lombok pada sekitar pukul 11.15 WITA
dan beberapa di antaranya langsung menuju loket Lion Air untuk mengurus
kompensasi. Staf ground Lion Air Lombok yang sempat kaget dengan kondisi
itu pun lalu mengurusnya.
Pada awalnya hanya ada belasan orang yang mengurus kompensasi itu, namun
secara bertahap semakin banyak yang datang ke loket Lion Air. Para
penumpang harus mengisi form dan uang kompensasi akan dikirim melalui
transfer. Saat ditanya mengapa kompensasi tidak diberi langsung seperti
di beberapa bandara lain, menurut petugas memang seperti itu
peraturannya.
"Sesuai peraturan kami akan berikan dengan transfer senilai Rp 300 ribu
per kepala. Memang begitu aturannya," ujar staf ground Lion Air Lombok,
Agus, Jumat (20/2).
Bukan hanya meminta kompensasi, ada beberapa penumpang yang memiliki
tiket kembali ke Jakarta dengan pesawat Lion juga, memilih membatalkan
penerbangan. Mereka mengaku kapok dan takut kejadian yang sama terulang
kembali saat perjalanan pulang ke Jakarta.
"Saya pesawat balik ke Jakarta besok tapi saya nggak mau pakai Lion
lagi. Saya masih trauma. Saya mau batalin tiket saya, tolong di-refund,"
kata seorang penumpang wanita pada kesempatan yang sama.
Awalnya pihak Lion Air Lombok hanya mau me-refund sebanyak 10 persen
dari harga tiket. Mereka beralasan karena jadwal bukan pada saat itu dan
masih belum diketahui apakah akan mengalami delay atau tidak esok hari.
Setelah mendapat penjelasan bahwa Lion Air Jakarta sudah berjanji akan
memberikan refund full kepada para penumpang korban delay, akhirnya
penumpang itu mendapat penuh uang tiketnya kembali. Itu pun harus
berkoordinasi dengan pimpinannya dulu.
Saat dikonfirmasi keesokan harinya, Sabtu (21/2/2015), Agus sang staf
ground mengaku ada banyak penumpang Lion Air yang membatalkan
penerbangannya. Mereka mayoritas adalah penumpang korban delay yang
datang ke Lombok dengan tujuan liburan.
"Ada banyak, saya belum hitung, tapi memang banyak sekali," jawab Agus di lokasi yang sama.
Hal yang sama juga terjadi dengan permintaan kompensasi. "Sama, banyak
yang minta (kompensasi). Saya belum tahu jumlah orangnya berapa. Ada
yang nggak minta juga sih tapi yang mengajukan banyak. Biasanya uang
kompensasi akan diberikan dalam waktu 2 bulan, tapi karena ini ada
banyak banget jadi mungkin bisa sampai 2,5 bulan," jelasnya.
Pantauan di Bandara Lombok sendiri Sabtu (21/2) sore, jadwal penerbangan
Lion Air masih mengalami delay. Itu diketahui dari pengumuman yang
disampaikan melalui pengeras suara.
0 comments:
Post a Comment