Liputan6.com
London - Harrga emas kembali berkilau di akhir pekan. Harganya naik 1 satu persen didorong pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) menyusul melemahnya perkiraan data ekonomi negara ini.
Harga emas di pasar spot naik ke sesi tertinggi US$ 1.235,20 per ounce
dan terus naik 0,5 persen menjadi US$ 1.228,46 per ounce.
Adapun harga emas untuk pengiriman April naik US$ 6,40 menetap di US$
1,227.10 per ounce. Pasar logam mulia AS akan ditutup pada Senin untuk
hari libur Hari Presiden.
"Kami berada dalam pola bertahan antara US$ 1.150 dan US$ 1.300 karena
tidak ada cukup kejelasan sekitar kebijakan The Fed akan menaikkan suku
bunga dan apa yang akan terjadi dengan Yunani," kata analis senior ING
Bank Hamza Khan melansir Reuters.
Melemahnya dolar mendukung harga emas dengan membuat aset denominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Tapi prospek dolar tetap optimis meskipun jeda saat ini dalam reli
jangka panjang, karena banyak investor terus memantau harga seiring
kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve beberapa waktu tahun ini.
Setiap kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed, yang telah
mempertahankan suku bunga mendekati nol sejak tahun 2008 untuk
merangsang ekonomi AS, bisa melukai permintaan untuk emas batangan dan
aset non-bunga.
"Short-covering emas berlanjut juga tampaknya imbas gencatan senjata di
Ukraina," kata George Gero, Ahli Strategi Logam Mulia RBC di New York.
Di pasar fisik, pembelian emas di Cina tetap stabil menjelang liburan Tahun Baru Imlek yang berlangsung pekan depan. Premi di Shanghai Gold Exchange diperdagangkan tidak berubah di akhir pekan ini. (Nrm)
0 comments:
Post a Comment